
Lahir dari wilayah bagian tengah Negri Pertiwi, tepatnya di Kota Daeng, Makassar. Wahdah kini on the way memasuki perhelatan akbar perlima tahunnya. Ya, Muktamar ke – 4 dengan mengusung tema “Mewujudkan Indonesia Jaya dengan Pendidikan Paripurna dalam Wasathiyah Islam”.
Dalam kurun waktu seratus hari hitung mundur menuju Muktamar, sejak beberapa bulan sebelumnya para Kader Wahdah tak lelah dalam menyusun, mengatur strategi serta memantapkannya agar langkah berjalan sesuai rencana, di ridhoi-Nya dan targetpun bisa tercapai.
“Bersinergi untuk Negri” Itulah mungkin bahasa motivasinya terjemahan lepas nan ringkas dari Wahdah Islamiyah. Ormas yang di pimpin oleh Ustaz Zaitun ini telah banyak bersinergi dengan berbagai element masyarakat. Wahdah Islamiyah, dua kata ini adalah Bahasa Arab, artinya adalah persatuan Islam. Bersinergi untuk Negri, artinya mari segenap kaum Muslimin bersatu untuk membangun Negri warisan dari pejuang-pejuang Muslim terdahulu ini.
Perhelatan perlima tahun Wahdah segera dimulai. Muktamar yang di rencanakan akhir tahun via haybrid ini telah menarik perhatian para tokoh.
Bersinergi untuk Negri. Itulah Wahdah Islamiyah. Bersatu padu mewujudkan Negri tercinta yang berperadaban nan di berkahi Ilahi.
Wahdah Islamiyah dalam ajang menjelang Muktamar IV tahun ini, bersinergi dengan berbagai tokoh dalam webinar virtualnya mulai tokoh cilik yang dikenal dengan Google al qur’an, Ahmad dan Kamil, pakar JSR dr. Zaidul Akbar, hingga tokoh pejabat Negara, diantaranya Bpk. Wakil Ketua MPR RI dan Bpk. Wakil Mentri Agama RI.
Oleh: Absa’id
(Penulis Buku, “Ngeluh? Ke Allah Aja!)